Sabtu
yang lalu SD Al-Islam Yogyakarta mengadakan kunjungan edukatif. Tempat yang
dikunjungi adalah Kasongan, Bantul dan Dolan Deso, Kulonprogo. Di kasongan,
siswa diberi keterampilan membuat gerabah. “Gerabah adalah kerajinan mengolah
tanah liat memjadi berbagai bentuk yang bermanfaat bagi manusia. Kita bisa
membentuk piring, kendi, guci, tempayan, anglo, kuali, celengan, pot, atau gerabah hiasan bentuk pemandangan dan bentuk binatang yang kalian sukai.”, jelas Kepala Koperasi UPT
Kasongan, Timbul Raharjo.
Sebelum membuat gerabah, siswa diberi penjelasan. “Tanah
liat yang sudah siap diletakkan di atas perbot, kemudian diputar. Tangan
membentuk tanah liat sesuai keinginan. Untuk mempermudah pembentukan bisa
menggunakan batu, kain, dan air. Setelah jadi, lepas gerabah dari perbot dengan
menggunakan benang”. “Nah nanti adik-adik membuat kriya gerabah untuk hiasan
saja”, ujarnya melanjutkan.
Kali ini siswa-siswi membuat gerabah hiasan dari
berbagai bentuk. Ada bentuk pemandangan, tokoh kartun, hewan atau kaligrafi.
Siswa mengambil tanah liat secukupnya, kemudian dimasukkan cetakan yang sudah
ada. Setelah dipadatkan, tanah liat dilepas dari cetakan. Kemudian dirapikan
dengan tusuk gigi dan dihaluskan dengan air. Diberi nama dan dijemur.
“Kegiatan ini bertujuan mengajarkan anak-anak agar
menyintai budaya bangsa yang adiluhung. Setidaknya mereka mengenal cara membuat
seni kriya gerabah. Kelak minat yang tumbuh dalam diri mereka, semoga bisa
membuat mereka memperdalam keterampilan gerabah dengan kesulitan yang lebih tinggi”,
terang Kepala SD Al-Islam Yogyakarta, Qomaruddin.
1 Komentar
Maturnuwun
BalasHapus