Diakhir musim kemarau 2015, SD Al-Islam menggelar sholat istisqo di halaman tengah sekolah. Selaku Khatib dan Imam Sholat adalah bapak kepala sekolah. Isi khutbah diantaranya sebagai berikut:
Anak-anakku,
dan bapak ibu guru yang dirahmati Alloh.
Hari ini untuk pertamakalinya kita melaksanakan sholat istisqo’, sholat
meminta hujan. Kita memohon kepada Alloh agar Alloh menurun hujan. Dalam suasana
keprihatinan musim kemarau panjang ini, marilah kita selalu bertafakur secara
mendalam, melihat ke dalam diri kita masing-masing tentang sampai di manakah
kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah. Lebih-lebih pada saat ini
kita atau saudara2 kita di sumatra dan kalimantan sedang diuji oleh-Nya, dengan
musim kemarau dan kekeringan yang panjang, hujan pun belum kunjung turun.
Sehingga hutan mengering dan mudah terbakar serta mengakibatkan bendaca asap .
Oleh sebab itu
marilah kita segera bertobat, memperbaiki diri, memperbanyak istighfar, mengisi sisa
hidup ini dengan amal shaleh dan nilai-nilai ketakwaan. Sehingga dengan
demikian, semoga Allah selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada kita, dan segera
mengirim dan menurunkan hujan ke bumi. Amin.
Sholat kali ini juga menjadi
pembelajaran bagi kita:
1.
Sebagai
pembelajaran. Bahwa Alloh telah sempurna menurunkan agama ini. Telah merisalahkan
permohonan hujan, yaitu dengan sholat istisqo’. Tidak dengan cara lain,
teriak2, atau sesajen dan lain sebagainya.
2.
Sholat
istisqo’ tata caranya sama dengan sholat id. Sholat sunah 2 rakaat dan
disambung dengan khutbah. Singkat.
3.
Ada
perbedaan saat berdo’a, khotib sholat id biasanya berdoa sambi menghadap ke
jama’ah, saat sholat istisqo’ khotib memimpin do’a menghadap kiblat.
4.
Agar
kita selalu mengingat Alloh. Semua ini pemberiannya, miliknya dan akan
dipertanggungjawabkan kelak diakhirat. Marilah kita segera memohon ampun secara
bersungguh-sungguh kepada-Nya dan mengisi setiap kesempatan dengan amal shaleh.

0 Komentar