Jawabanya adalah "Ya" kita pernah merasakannya.
Kebanyakan orang tua dan guru pasti akan cemburu ketika melihat anak-anaknya belum bisa membaca atau berhitung diusianya yang kian bertambah. Terlebih lagi jika kita melihat anak-anak lain seusianya sudah piawai merangkai huruf-huruf dan mengucapkan dengan riang gembira, mampu menulis dengan lancarnya, pensilnya menari-nari lihai di atas kertas tulisanya. Begitu membahagiakannya melihat perkembangan anak-anak kita yang mulai bisa membaca dan menulis itu, serasa semua tulisan yang tertangkap oleh matanya ingin ia segera baca.
Segala upaya kita lakukan agar anak kita bisa segera membaca tulisan latin dan berhitung angka-angka dengan cermat. Mungkin Les Baca, Les Berhitung, dan tak henti-henti pula kita ajari anak-anak kita untuk membaca dan menulis. Lalu bagaimanakah dengan bacaan Qur'an anak-anak kita? Sampai dimanakah sibuah hati menghafalkan Qur'an yang menjadi petunjuknya.
Sudahkah kita memiliki perhatian lebih pada Qur'an untuk anak-anak kita?
Harusnya kita "merasa cemburu besar" pada mereka anak-anak yang sudah piawai mengucap ayat-ayat Qur'an dengan lisanya yang mulia. Anak-anak kita harus terus kita pacu semangatnya untuk belajar membaca dan menghafal Qur'an yang penuh dengan petunjuk itu.
SDI Al-Islam dalam pembelajaran membaca Al-Qur'an yang dilakuakan setiap hari di sekolah menggunakan metode UMMI mulai dari semester ini. Sebagai sekolah islam yang berkomitmen untuk mengokohkan karakter serta membetuk insan yang bertakwa setiap anak-anak didiknya kami selalu mendekatkan mereka dengan Qur'an. Sebab sekolah dasar adalah sebagai pondasi bagi anak-anak didik kita untuk bekal belajar di lingkunganya nanti maka pendidikan akhlak menjadi nomer satu bagi mereka. Dan akhlak dan budi pekerti yang paling mulia adalah Qur'an. Sebab itulah penting bagi anak-anak dan kita semua untuk belajar Qur'an.
Semoga Allah membimbing kita senantiasa dalam petunjuk-Nya.
Amin.
0 Komentar